Selasa, 13 Maret 2018

Diskriminasi dan Ethnosentrisme di Indonesia



Diskirminasi 



Dari dulu hingga sekarang diskriminasi tidak hilang dari zaman, dahulu saat orang kulit hitam di Amerika dikucilkan hanya karena mereka berkulit hitam, hingga diskriminasi perbedaan agama di Indonesia menjadi masalah yang berakar. Di dalam negeri sendiri, kita dapat melihat di media televisi atau lingkungan sekitar sendiri  diskriminasi terhadap ras, golongan, agama, suku, fisik, dan sejenisnya masih merajalela. 

Indonesia memiliki semboyan Negara “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu”. Seharusnya hal seperti golongan, ras, agama, suku, fisik bukanlah sebuah alasan kenapa kita tidak mau bersilaturahmi terhadap sesama. 

Sebelumnya marilah kita mengenal pengertian dan definisi dari DISKRIMINASI, supaya kita dapat menghindari nya dan menjaga kerukunan terhadap sesama manusia.

Diskriminasi adalah Suatu istilah yang digunakan untuk merujuk kepada sesuatu yang tidak adil terhadap perorangan yang dimaksud. Hal tersebut dapat terjadi karena perbedaan suatu golongan, ras, agama, suku, fisik, kelamin. Diskriminasi bisa terjadi karena sejarah suatu golongan yang menyebabkan perbedaan dari golongan-golongan lainnya. contoh : Diskriminasi terhadap etnis Tionghoa di Indonesia, diskriminasi tersebut semakin besar karena adanya kasus yang mengenai mantan Gubernur DKI Jakarta.

Diskriminasi sebetulnya dapat dicegah jika semua orang memiliki kesadaran masing-masing terhadap sesama, bayangkan saja jika dirimu sendiri yang dikucilkan oleh orang lain. tentu tidak menyenangkan bukan ?. Pada dasarnya manusia diciptakan memiliki keistimewaan masing-masing.  manusia memiliki kesetaraan yang sama. 

Diskriminasi sampai sekarang ini masih belum hilang dalam pikiran masyarakat.  



Ethnosentrisme





                Indonesia adalah Negara yang memiliki beragam suku dan budaya yang khas. Indonesia merupakan negara berbentuk kepulau an yang setiap budaya nya tersebar di pulau-pulau tersebut. tentu kita bisa bangga pada diri kita sendiri sebagai orang Indonesia, namun apakah kita sendiri bisa menerima suku dan budaya khas Indonesia itu ?.Kita pun sering memandang bahwa suku kita sendiri lebih baik dari suku lain bukan ?.Contohnya seperti suku Jawa lebih baik dalam berorganisasi daripada suku Sunda? Padahal belum tentu suku jawa lebih baik dari suku sunda. Penilaian tersebut dinamakan Ethnosentrisme 

                Ethnosentrisme adalah sebuah pandangan masing-masing orang yang menganggap bahwa kebudayaan yang dimiliki lebih baik dari budaya lain. Hal tersebut terjadi  karena berbedanya faktor budaya politik dan pluralisme dari bangsa Indonesia sendiri.  Namun, Ethnosentrisme memiliki dampak yang cukup baik bagi masyarakat seperti menjaga keutuhan dan stabilitas kebudayaan.  Dengan menyayangi dan melestarikan budaya sendiri, kita dapat mewariskannya ke generasi yang akan mendatang untuk dilestarikan kembali. 

                Contoh  Ethnosentrisme dapat kita lihat di suku pedalaman Papua. Mereka tidak menggunakan pakaian pada umumnya. mereka hanya menggunakan koteka. tentu saja bagi orang non pedalaman papua dan orang suku lain yang melihat akan merasa malu jika diharuskan mengenakannya. Namun bagi orang Papua pedalaman menggunakan Koteka sudah merupakan tradisi dari nenek moyang mereka dan hal itu merupakan suatu kebanggan dalam diri mereka sendiri.

                Hal lain yang kita dapat lihat adalah penggantian pakaian mayat di Toraja atau yang disebut dengan Ma’nene. Pada umumnya saat kakek, nenek atau orangtua kita meninggal dunia, kita tidak akan mengusik kuburan mereka dan membiarkannya beristirahat dengan tenang. Masyarakat beragama muslim hanya mengenakan kain kafan saat meninggal dan menguburnya. Berbeda dengan masyarakat Toraja, mereka akan membongkar peti mati leluhur mereka dan menggantikan pakaiannya. 

                Tentu bagi kita yang bukan masyarakat Toraja akan mengatakan hal itu tidak biasa, namun bagi masyarakat toraja hal tersebut harus dilakukan saat sebelum masa panen. Mereka percaya jika leluhur mereka tidak digantikan pakaiannya maka sawah-sawah dan ladang mereka akan mengalami kerusakan dengan hama yang tiba-tiba datang.
               

Tidak ada komentar:

Posting Komentar