Diskirminasi
Dari dulu hingga sekarang diskriminasi tidak hilang dari zaman,
dahulu saat orang kulit hitam di Amerika dikucilkan hanya karena mereka
berkulit hitam, hingga diskriminasi perbedaan agama di Indonesia menjadi
masalah yang berakar. Di dalam negeri sendiri, kita dapat melihat di media televisi
atau lingkungan sekitar sendiri diskriminasi terhadap ras, golongan, agama,
suku, fisik, dan sejenisnya masih merajalela.
Indonesia memiliki semboyan Negara “Bhinneka
Tunggal Ika” yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu”. Seharusnya hal
seperti golongan, ras, agama, suku, fisik bukanlah sebuah alasan kenapa kita
tidak mau bersilaturahmi terhadap sesama.
Sebelumnya marilah kita mengenal
pengertian dan definisi dari DISKRIMINASI, supaya kita dapat menghindari nya
dan menjaga kerukunan terhadap sesama manusia.
Diskriminasi adalah Suatu istilah
yang digunakan untuk merujuk kepada sesuatu yang tidak adil terhadap perorangan
yang dimaksud. Hal tersebut dapat terjadi karena perbedaan suatu golongan, ras,
agama, suku, fisik, kelamin. Diskriminasi bisa terjadi karena sejarah suatu
golongan yang menyebabkan perbedaan dari golongan-golongan lainnya. contoh :
Diskriminasi terhadap etnis Tionghoa di Indonesia, diskriminasi tersebut
semakin besar karena adanya kasus yang mengenai mantan Gubernur DKI Jakarta.
Diskriminasi sebetulnya dapat
dicegah jika semua orang memiliki kesadaran masing-masing terhadap sesama,
bayangkan saja jika dirimu sendiri yang dikucilkan oleh orang lain. tentu tidak
menyenangkan bukan ?. Pada dasarnya manusia diciptakan memiliki keistimewaan
masing-masing. manusia memiliki
kesetaraan yang sama.
Diskriminasi sampai sekarang ini
masih belum hilang dalam pikiran masyarakat.
Ethnosentrisme
Indonesia
adalah Negara yang memiliki beragam suku dan budaya yang khas. Indonesia
merupakan negara berbentuk kepulau an yang setiap budaya nya tersebar di
pulau-pulau tersebut. tentu kita bisa bangga pada diri kita sendiri sebagai
orang Indonesia, namun apakah kita sendiri bisa menerima suku dan budaya khas
Indonesia itu ?.Kita pun sering memandang bahwa suku kita sendiri lebih baik dari suku lain bukan ?.Contohnya seperti suku Jawa lebih baik dalam berorganisasi daripada suku Sunda? Padahal belum tentu suku jawa lebih baik dari suku sunda. Penilaian tersebut dinamakan Ethnosentrisme
Ethnosentrisme
adalah sebuah pandangan masing-masing orang yang menganggap bahwa kebudayaan
yang dimiliki lebih baik dari budaya lain. Hal tersebut terjadi karena berbedanya faktor budaya politik dan
pluralisme dari bangsa Indonesia sendiri. Namun, Ethnosentrisme memiliki dampak yang
cukup baik bagi masyarakat seperti menjaga keutuhan dan stabilitas
kebudayaan. Dengan menyayangi dan
melestarikan budaya sendiri, kita dapat mewariskannya ke generasi yang akan
mendatang untuk dilestarikan kembali.
Contoh Ethnosentrisme dapat kita lihat di suku
pedalaman Papua. Mereka tidak menggunakan pakaian pada umumnya. mereka hanya
menggunakan koteka. tentu saja bagi orang non pedalaman papua dan orang suku
lain yang melihat akan merasa malu jika diharuskan mengenakannya. Namun bagi
orang Papua pedalaman menggunakan Koteka sudah merupakan tradisi dari nenek
moyang mereka dan hal itu merupakan suatu kebanggan dalam diri mereka sendiri.
Hal
lain yang kita dapat lihat adalah penggantian pakaian mayat di Toraja atau yang
disebut dengan Ma’nene. Pada umumnya
saat kakek, nenek atau orangtua kita meninggal dunia, kita tidak akan mengusik kuburan mereka dan
membiarkannya beristirahat dengan tenang. Masyarakat beragama muslim hanya
mengenakan kain kafan saat meninggal dan menguburnya. Berbeda dengan masyarakat
Toraja, mereka akan membongkar peti mati leluhur mereka dan menggantikan
pakaiannya.
Tentu
bagi kita yang bukan masyarakat Toraja akan mengatakan hal itu tidak biasa,
namun bagi masyarakat toraja hal tersebut harus dilakukan saat sebelum masa
panen. Mereka percaya jika leluhur mereka tidak digantikan pakaiannya maka
sawah-sawah dan ladang mereka akan mengalami kerusakan dengan hama yang
tiba-tiba datang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar