Pertumbahan penduduk berpengaruh dalam suatu wilayah, baik
tinggi maupun rendah. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia sendiri mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
Rata-rata wanita di Indonesia melahrikan 2,6 anak, padahal seharusnya hanya 2,1
anak. Dari sebanyak jumlahnya populasi di Indonesia tentu menyebabkan
keberlangsungan alam sekitar berkurang dikarenakan diambil alih fungsi dengan
bertambahnya penduduk.
Pertumbahan penduduk adalah perubahan suatu populasi yang
dapat dihitung dengan perubahan dan jumlah individu dalam sebuah populasi dan
memakai waktu per tahun untuk menghitungnya. Pertambahan penduduk dapat berubah
seiring waktu berdasarkan kelahiran, angka kelahiran, migrasi, dan jumlah
kematian.
Melesat naiknya laju pertumbuhan penduduk dapat dicegah oleh
pemerintah dan diri sendiri berdasarkan peraturan yang ada di wilayah masing-masing.
Contoh di Indonesia dianjurkan hanya memiliki 2 anak per keluarga. Sebaliknya menurunnya
laju pertumbuhan penduduk dapat di cegah dengan kesadaran diri sendiri dan
pemerintah.
Indonesia kaya akan budaya yang tersebar diseluruh penjuru
Indonesia. Indonesia merupakan negara berbentuk kepulauan yang artinya budaya
tersebut berada di seluruh pulau Indonesia. Seiring berjalannya globalisasi dan
perkembangan teknologi, kita mengetahui bahwa budaya tidak hanya ada di
Indonesia saja. Negara lain pun memilikinya yang tidak kalah bagus dari kita.
Dari segi teknologi seperti menonton di televisi, mendengar
di Radio kita mengetahui budaya luar tersebut. Dan beberapa dari kita
terpengaruh akan budaya tersebut dan mempraktekannya di Indonesia. Tentu hal
tersebut tidak menjadi masalah dan tidak melanggar hukum. Namun semakin banyak
kita ingin tahu budaya luar semakin jauh juga kita dari budaya kita sendiri.
Kita ambil contoh saat di mall atau supermarket atau tempat
hiburan, kita yang pergi kesana akan berpakaian rapih seperti mengenakan
sepatu, jam, gelang, anting, kalung, kacamata gaya, snapback, jaket bomber, dan
lainnya. Orang yang melihat akan berkata “wah kece sekali”. Kita bandingkan
dengan orang yang mengenakan celana bahan jawa, kaos, sendal jepit, dan
menggunakan blangkon. Kita akan berpikir bahwa hal tersebut akan terbilang “norak
atau kampungan”. Padahal hal tersebut merupakan rasa cinta nya terhadap budaya
nya sendiri.
Boleh saja kita ingin mengikuti kebudayaan diluar, tetapi
jangan lupa juga untuk tetap
melestarikan budaya Indonesia, budaya tanah air kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar